REALISASI KREDIT 9,35 MILYAR untuk PETANI
TEROPONG Jbr - Dalam rangka untuk meningkatkan hasil pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR menandatangani MoU bersama Disperta Provinsi Jawa Timur di Pendopo Wahyawibawagraha Rabu 28/02/2018. Acara dikemas dalam Penyerahan Kredit Perdana oleh Pemprov Jatim pada Gapoktan penerima Program Hulu Hilir Agro Maritim Bidang Pertanian.
Untuk memenuhi hal tersebut, Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR bersama dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Jawa Timur, DR. Ir. RB. Fattah Jasin, dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Ir. Hadi Sulistyo, melakukan kerjasama (MoU) dalam rangka menjamin harga beras di Kabupaten Jember.
Dalam penandatanganan MoU ini juga dihadiri oleh jajaran Direksi dari Bank Jatim, diantaranya yaitu Direktur Retail Consumer dan Usaha Syariah PT Bank Jatim Pusat, Pimpinan Divisi Kredit Mikro, Retail, dan Usaha, Kepala Bank Jatim Jember, dan jajaran Direksi PT. Jamkrida.
Dalam program ini BPD Jatim juga akan mengucurkan kredit ke Gapoktan maksimal Rp 9,35 Miliar untuk peningkatan produksi petani penghasil beras premium dari Kecamatan Silo, Jember.
“Saya selaku Bupati Jember sangat berterimakasih pada Jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, bersama jajaran Bank Jatim, yang telah mempercayakan program ini kepada para petani Jember, khususnya petani Silo”, Ungkap Faida. Bupati Jember, dr. Faida MMR,
“Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kita semua, karena Jember telah dijadikan pilot project program pertanian Provinsi Jawa Timur dalam rangka untuk meningkatkan mutu hasil pertanian dan untuk mensejahterakan petani Jember” tambahnya
Dalam program ini akan dilakukan MoU antara Gapoktan Petani Silo berjumlah 150 orang dengan mitra yang tersebut di atas untuk menghasilkan beras kualitas premium yang akan dipasarkan atau dibeli oleh Bulog Jawa Timur.
Ada 3 hal yang menjadi inti dalam MoU tersebut, yaitu Pertama, Menjamin pembelian berasa premium dari petani Jember, utamanya yang ada di Silo. Dimana, berapapun produksinya yang dihasilkan oleh petani Silo, Bulog akan siap membeli. Kedua, Bulog siap membeli sesuai dengan harga yang telah distandartkan. Yang ketiga, jika petani Silo bisa mendapatkan harga yang lebih baik dari yang ditetapkan Bulog, maka petani bebas menjualnya hasil pertaniannya pada pihak lain atau ditempat lain.
Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR juga mengajak para petani-petani muda yang ada dipelosok Kecamatan atau di desa-desa bisa bermitra dengan siapapun. Dan, Pemkab Jember akan siap menfasilitasinya. Faida juga menegaskan bahwa kesejahteraan petani memanglah harus menjadi focus pembangunan, dikarenakan para petani ini adalah orang-orang penting yang mengantarkan pembangunan Swasembada Pangan Nasional, oleh karena itu petani harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.(brt)