Banyuwangi,www.teropongtimur.co.id.
Sering dilakukan pengendalian hama tikus dengan cara Gropyokan masal yang dilakukan warga masyarakat petani Wanoro Nugroho Dusun Rampan Desa Cantuk Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi,
Sebelum dilakukan pengendalian hama tikus dengan cara Gropyokan masal, warga petani Wanoro Nugroho Dusun Rampan sudah menguasai dari berbagai cara pengendalian dalam satu program yang sesuai dengan jenis Organisme Pengganggu Tanaman(OPT)berupa hama tikus, dan harus mempelajari pada usaha pengendalian tikus sawah.
"Sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu biologis dan ekologi tikus, sehingga petani akan lebih mudah mengidentifikasi untuk selanjutnya melakukan pengendalian tikus, termasuk dengan cara alat yang sudah dimodifikasi untuk lebih mudahnya cara mengidentifikasi hama tikus
Pada umumnya, tikus sawah (Rattus orgentiventer) tinggal di pesawahan dan sekitarnya, dan perkebangbiakan tikus sangatlah cepat. *jika secara teori* tikus berkembang biak menjadi beberapa ribu ekor per tahun dari satu pasang ekor tikus. hal ini menggambarkan betapa pesatnya populasi tikus dalam setahun. Perkembangan tikus banyak dipengaruhi faktor lingkungan, terutama ketersediaannya sumber makanan dan populasi tikus akan meningkat berkaitan dengan puncak pada masa generatif.Kegiatan tikus biasanya sangat aktif pada malam hari dan sangat teratur mulai dari mencari makanan, cara membuat sarang pada daerah yang lembab, yang berdekatan dengan air dan makanan seperti bersarang di sela-sela batang pohon, dan perbukitan yang kecil.
Kelompok Tani Wanoro Nugroho Dusun Rampan Desa Cantuk yang dibawah naungan H. GUFRON yang didampingi Kepala Dusun Rampan, melakukan dengan cara teknik untuk membasmi dan menghilangkan sarang tikus dengan cara praktis dan profosional.
"dilakukan pembersihan lahan atau sanitasi lingkungan, pembersihan rumput rumput atau semak-semak yang suka digunakan tikus untuk bersarang, menyemprot atau mengompos dengan bahan belirang yang dipadu dengan minyak gas dengan cara disemprot yangmemakai alat tabung gas elfiji yang sudah dimodifikasi, membongkar lubang-lubang sarang tikus, dengan melakukan pemburuan atau dengan cara membunuh.Ketua Kelompok Tani Wanoro Nugroho Dusun Rampan Desa Cantuk, H.GUFRON setelah dikonfirmasi awak media Teropong Timur News, BUANG ARIFIN, disaat lakukan Gropyokan menjelaskan, awal tanam bibit supaya terhindar dari hama tikus, "Memasang tirai persemaian pada saat padi disemai, di mana cara ini dilakukan untuk melindungi persemaian padi dari hama tikus. bahan yang digunakan dari lembaran plastik atau tirai di pasang di sekitar persemaian dengan tinggi sekitar 50- 60 cm.
"dengan pemberian Rodentisida, atau bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat, salah satunya tikus, dengan ditempatkan di habitat utama dengan ukuran dosis sesuai anjuran, yang biasa digunakan hanya apabila populasi tikus sangat tinggi terutama pada saat awal tanam. " jelas ketua kelompok tani
Ditempat yang sama Kepala Dusun Rampan, ABDUL KOHAR yang ikut serta dalam Gerakan Gropyokan masal menjelaskan kepada awak media, setelah dilakukan fumigasi atau metode pengendalian hama yang menggunakan fastisida bisa menyeluruh tiap lubang lubang tikus dipenuhi gas atau asap yang bisa membunuh tikus yang masih hidup bisa mati, "jelasnya
"Selanjutnya,..."dengan pengendalian hama tikus ini juga diharapkan tanaman yang akan datang bisa produktif lagi dengan asumsi terbunuhnya tikus mudah mudahan Kelompok Tani Wanoro Nugroho Dusun Rampan bisa kembali aktifitas seperti biasa, dengan kembalinya tanah yang produktif bisa membuahkan panen yang lebih meningkat, "pungkas kepala dusun
Pewarta/Editor: Buang Arifin
No comments:
Post a comment