TEROPONG
Jbr - Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember menyiapkan pondok pesantren memasuki
tatanan normal baru (new normal). Salah satu langkahnya dengan melakukan rapid
test kepada santri. Pemeriksaan kesehatan gratis itu dimulai pada tanggal 06 Juni
kepada santri Ponpes Bustanul Ulum Bulugading, Kecamatan Bangsalsari. Sebanyak
37 santri dari 144 santri menjalani rapid test.
Pada
hari yang sama, rapid test dilakukan untuk santri di dua pondok di Kecamatan
Tanggul dan Jenggawah. Pemeriksaan terus dilakukan kepada santri di sejumlah
pondok oleh petugas puskesmas setempat. Sejak hari Sabtu 6 Juni 2020 hingga
Rabu 10 Juni 2020 tercatat 7.233 santri, pengurus pondok, dan panitia telah
jalani pemeriksaan.
Pemeriksaan
kesehatan itu tidak hanya untuk santri yang akan kembali ke pondok yang ada di
Jember. Santri yang akan kembali ke pondok di luar Jember juga diharuskan menjalani
pemeriksaan. Seperti 117 santri
Pondok Pesantren Annuqoyah Sumenep asal Jember yang menjalani pemeriksaan rapid
test sebelum kembali ke pondok, Kamis, 11 Juni 2020.
Wakil
Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, yang juga alumni pondok tersebut
berkesempatan meninjau pelaksanaan rapid test dan melepas keberangkatan santri
menggunakan kendaraan yang disediakan Pemkab Jember. Wabup menegaskan, pemeriksaan kesehatan
tersebut merupakan keharusan dalam protokol kesehatan transisi pondok pesantren
aman. “Alhamdulillah, dinyatakan nonreaktif semua,” kata wabup usai
pemberangkatan.
Pemeriksaan
kesehatan gratis dan fasilitasi keberangkatan itu merupakan bagian dari
kegiatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjalankan protokol
kesehatan untuk transisi ponpes aman.
Gugus
tugas menyediakan 50 ribu rapid test untuk santri. Sampai Rabu, 10 Juni 2020,
sedikitnya 7.233 santri dan pengurus pondok dilaporkan telah menjalani
pemeriksaan kesehatan itu. Rinciannya, 6.902 santri, 318 pengurus pondok, dan
13 panitia.
Pemeriksaan
santri Annuqoyah Sumenep dilakukan di aula Universitas Islam Jember (UIJ).
Sementara pemberangkatan di rumah dinas wabup yang tak jauh dari kampus
nahdliyin itu.
Menurut
wabup, rapid test ini gelombang pertama untuk santri Annuqayah. “Kloter pertama
ini yang boleh kembali dari kalangan mahasiswa,” ujarnya. Keberangkatan mereka
menggunakan 3 bus yang telah disediakan oleh Pemkab Jember. Mereka juga
dibekali vitamin untuk kebutuhan satu bulan. Juga alas sholat dan masker.
Wabup,
yang juga alumni Ponpes Annuqoyah berharap santri yang kembali itu konsisten
melaksanakan pola hidup bersih, sehat, serta, menjalankan protokol kesehatan.
Membiasakan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menggunakan masker,
menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.
“Untuk
sementara, kami harapkan untuk menghindari itu semua dalam rangka membatasi
persebaran virus yang melanda,” katanya. Hal ini, lanjutnya, perlu dipegang
teguh dan dijadikan sebuah tradisi dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua
panitia pelaksanaan rapid test, Muhammad Taufiq, menyampaikan, pelaksanaan rapid
test dilakukan setelah ada pengajuan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Kabupaten Jember. “Terdata santri 117 mahasiswa. Terdiri dari putri 49 dan sisanya
adalah santri putra,” ujarnya.
Rapid test gelombang kedua direncanakan 4 Juli
mendatatang. “Diharapkan santri
sehat semua, dan bisa kembali ke pondok dengan hasil yang nonreaktif,” tandasnya. (*)
No comments:
Post a comment