Probolinggo, www.teropongtimur.co.id
Bila bertani bukan sekedar kegiatan sampingan, Anshori Ilallah dengan menanam pepaya secara agribisnis dan profesional, omsetnya bisa mencapai Rp 24 juta per minggu.
Jum'at 25 Maret, awak Media mendatangi rumah Anshori kelahiran Sukerejo kecamatan Kota Anyar Kabupaten Probolinggo, 1 Februari 1976, sebelumnya berprofesi sebagai pedagang buah Jeruk dan Sayuran. Namun ia ingin menjadi petani sejak lima tahun lalu, saat ia masih tinggal di rumah Istrinya , tepatnya di desa Tarokan dusun kabe.
Ia mencoba menanam pepaya di kebun dekat rumahnya di desa tetangga Maron kulon kecamatan Maron . Ternyata sangat prospektif, memberi keuntungan berlipat ganda. Anshori kemudian melebarkan usahanya di beberapa daerah , dengan luas tanaman kebun pepaya seluas 12 Hektar , Selama 2 - 3 tahun setelah tanam,
Anshori bisa menghitung hitung pendapatannya. Jika ada tanaman pepaya seribu batang saja, katanya, per minggu bisa kita petik 3 - 4 buah. Harga pepaya Rp 4,500 per kilogramnya. Rata- rata beratnya 0,8 - 1 kg per buah. Minimal dari 1.000 batang bisa menghasilkan pepaya sebanyak 3 ton, dengan omset Rp 624 juta per minggu.
Pasarnya untuk tingkat lokal bahkan permintaan pasar di Porong sangat tinggi. Di lahan tersebut dia juga melibatkan penjaga sekaligus sebagai pengurus di kebun.
Menanam pepaya katanya, sangat menjanjikan selain mudah hasilnya juga lumayan. Dalam sekali tanam, pepaya dapat dipanen hingga tiga kali selama tiga tahun, serta bisa diremajakan kembali, dengan cara memangkas batangnya dengan tumbuh dan berbuah seperti tanaman baru lagi.
Pewarta : MH
No comments:
Post a Comment